Terimakasih atas kesediaannya telah mengunjungi Blog ini Semoga dapat memberikan manfaat

Kamis, 30 Desember 2010

KAPITA SELEKTA DAN KEPEMIMPINAN

KAPITA SELEKTA DAN KEPEMIMPINAN

“…tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat…”

Mudah-mudahan pepatah tersebut dapat di aplikasikan dalam kehidupan.

Saya masih ingin belajar dan terus belajar tentang segala hal yang belum saya ketahui. Sekalipun sekarang saya tidak bisa lagi belajar bersama teman-teman dan tatap muka langsung dengan dosen.

Mudah-mudahan saya masih bisa untuk belajar, setidaknya untuk menambah pemahaman wawasan yang saya miliki terlebih apabila dapat berguna bagi orang lain.

Bukankah belajar bisa DIMANA SAJA dan KAPAN SAJA dengan APA SAJA yang ada di sekitar kita (contohnya guru daerah terpencil diajarkan agar bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk kegiatan pembelajaran).

Di semester 7 PGSD Berasrama UNLAM Banjarbaru teman-teman mendapatkan mata kuliah-mata kuliah baru. Saya pun ingin sekali mengetahui mengenai hal ini. Dan setelah membuka-buka informasi sesama blogger maka saya ketahui hal berikut:

1. Kapita selekta adalah suatu mata kuliah yang mempelajari suatu sistem sosialisasi lingkungan. Contohnya sistem peradilan, sistem pembelajaran, dll.

2. Kepemimpinan Pendidikan
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini:
1. Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.

2. Teori Sosial
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis.
Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.

Selain pendapat-pendapat yang menyatakan tentang timbulnya gaya kepemimpinan tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu:
a. Pemimpin itu sendiri
b. Bawahan,
c. Situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan.

Bertolak dari pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s)., yang dapat dinotasikan sebagai :


k = f (p, b, s)

Ini adalah salah satu referensi buku yang menunjang :

Penulis     : Prof. Dr. Munandir, M.A.

Harga      : Rp 61.000,-

Tebal       : 434 halaman

Ukuran    : 14.5 x 20.5 cm

Tahun      : 2009

Bacaan bunga rampai yang mencoba memberikan gambaran sekilas suatu daya upaya pengembangan insani yang disebut pendidikan-pendidikan dengan berbagai wajahnya: pendidikan sebagai sistem profesi, teori, praktik; sistem dalam antar-jalinan dengan sistem-sistem lain masyarakat; pada latar sekolah/lembaga pendidikan formal dengan dua sub-sistemnya yang utama, yaitu pembelajaran dan bimbingan; sistem yang sedang dalam perubahan cepat dalam negeri di tengah-tengah pergaulan masyarakat dunia yang sedang dilanda resesi; sistem dalam praktik dengan segala kompleks permasalahannya.
Dianjurkan sebagai bahan pengayaan bagi mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi jurusan pendidikan/keguruan, bahan penyegar bagi para guru dan pekerja profesi pendidikan umumnya yang sedang bertugas, dan sebagai bahan penambah pengetahuan serta wawasan bagi masyarakat umum yang peduli akan kemajuan bangsa di tengah iklim kompetisi ketet untuk maju dan berkembang dengan bangsa-bangsa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar anda pada kotak post coment yang tersedia. Terimakasih.

Entri Populer

ME and ALL

Kotak Penelusuran

Terimakasih atas kesediannya mengunjungi blog ini. Bagaimana menurut anda mengenai blog ini?

Diberdayakan oleh Blogger.